Jumat, 23 September 2022

BIOGRAFI KEPALA PPMLN UNIVERSITAS TERBUKA

 BIOGRAFI KEPALA PPMLN UNIVERSITAS TERBUKA


     Dr. Pardamaean Daulay S.Sos.M.Si., atau lebih akrab disapa Bpk. Damae, saat ini dipercaya sebagai Kepala Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri (PPMLN) Universitas Terbuka. Beliau lahir di Sibuhuan pada tanggal 14 Oktober 1976. Pada tahun 1995 beliau menempuh pendidikan S1 Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Sumatra Utara (USU) dan lulus tahun 1999. Setelah lulus S1, beliau bekerja di salah satu NGO (Non-Govermental Organization) atau LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang bergerak dalam pendampingan pekerja anak termasuk anak-anak perempuan yang dilacurkan. Disamping bekerja di LSM, beliau juga menjadi asisten dosen di jurusan Sosiologi FISIP USU. Lalu melanjutkan pendidikan (S2) pada tahun 2003, di jurusan Sosiologi Pedesaan dari Fakultas Ekologi Manusia dii Institut Pertanian Bogor, dan  lulus pada tahun 2006. Sejak tahun 2006 sampai sekarang beliau menjadi dosen di jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Universitas Terbuka. Disamping menjadi dosen di Universitas Terbuka, beliau juga menempuh Pendidikan Doktor (S-3) Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Brawijaya selama empat setengah tahun dan lulus pada tahun 2019. Selama menempuh pendidikan S-3 beliau mendapat beasiswa Tugas Belajar (Tubel) sehingga beliau tidak diwajibkan menjalankan tugas di kantor. Namun, tugasnya sebagai dosen tetap beliau laksanakan dengan profesional yaitu menjadi tutor tuton dan bimbingan karya ilmiah kepada mahasiswa. 

   Himmas mengkonfirmasi tentang bagaimana perjuangan beliau sehingga bisa dipercaya menjadi kepala PPMLN dan beliau menjawab Terus terang, saya tidak pernah menyangka akan dipercaya menjadi kepala PPMLN, waktu itu bermimpi saja pun saya tidak berani. Namun, sejak saya diterima sebagai pegawai atau dosen, saya selalu menjalankan tugas yang diberikan pemimpin dengan sebaik-baiknya. Bagi saya, melayani mahasiswa UT suatu kewajiban yang mulia. Saya punya prinsip kerja, jika ada mahasiswa yang mendapat hambatan dan kesulitan kemudian saya bisa membantu dan menyelesaikannya, apalagi mahasiswa bisa tersenyum dan gembira, saya akan merasa sangat puas. Disamping pelayanan terhadap mahasiswa UT, sebagai dosen saya senantiasa melakukan kewajiban mengerjakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu (1) pendidikan dan pengajaran; (2) penelitian dan menulis artikel dalam jurnal; dan (3) pengabdian kepada masyarakat.                                                        

     Sejak tahun 2017, Proposal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang beliau susun selalu lolos untuk mendapatkan dana dari LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Universitas Terbuka. Selama bekerja sebagai dosen di UT, beliau juga pernah memperoleh beberapa penghargaan diantaranya:

1. Pegawai teladan di UPBJJ-UT Surabaya

2. Dosen berprestasi tingkat Universitas Terbuka tahun 2011

Ada pesan menyentuh dari beliau untuk mahasiswa UT Luar negeri, khususnya mahasiswa UT Taiwan. Saya percaya bahwa menyelesaikan studi sambil bekerja bukanlah hal yang mudah. Apalagi kuliah di UT yang menekan kemandirian belajar yang tinggi dan menuntut mahasiswa untuk pandai membagi waktu, membagi perhatian dan tenaga, serta membangun motivasi yang tiada henti. Namun, saya juga punya keyakinan tidak ada yang tidak mungkin untuk kita taklukan jika memang kita mau berusaha. Yakinlah pepatah yang menyatakan berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, esok lusa pasti menerima bonus kesenangan. Satu lagi bagi mahasiswa UT Taiwan, jangan pernah minder menjadi Pekerja Migran Indonesia, karena Anda adalah pahlawan bangsa, jadi tunjukan kepada dunia bahwa sebagai pekerja migran bisa berhasil meraih gelar sarjana.” Tuturnya saat menutup sesi wawancara oleh tim kami pada Selasa, 14 Juni 2022 di Kantor PPMLN UT Pamulang, Tanggerang Selatan. Wah semoga beliau selalu diberi kesehatan dan semangat belajarnya sampai kepada sahabat Himmas.